Selasa, 19 Maret 2013

Pengguna Media Sosial Jangan Mengumbar Status dan Foto

Gambar 53. Facebook


TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Kementerian Komunikasi dan Informasi Gatot Dewa Broto meminta kepada pengguna media sosial, khususnya remaja agar tidak terlalu detail atau rinci mengumbar status dan foto. Dalam dunia maya sebisa mungkin para pengguna menyediakan ruang privasi agar tidak sembarang orang melihat identitas atau profil pemilik akun.
"Kami bukan melarang tapi agar lebih hati-hati menggunakan media sosial," kata Gatot, Sabtu 16 Maret 2013. Tak hanya menuliskan status, tempat, dan keadaan yang detail, para remaja juga terkadang suka mengunggah foto dengan pose-pose seksi.
Hal-hal seperti itu, kata Gatot, yang berpotensi mengundang orang tak dikenal yang punya niat jahat. Sebab internet merupakan media tanpa batas yang bisa diakses oleh hampir semua orang di berbagai wilayah. Oleh sebab itu, para pemilik akun diminta untuk seminimal mungkin mempublikasikan identitas diri hingga hal yang detail.

Gatot tak menampik bila media internet berpotensi mengundang kejahatan namun hal itu bisa dikurangi dengan sikap penggunanya. "Itu sebabnya dari Menkominfo memiliki program edukasi internet sehat dan aman bagi remaja," ujarnya. Ini supaya pengguna internet tidak terjerat Undang-undang Informasi Teknologi dan Elektronik.

Gatot tidak bisa menyalahkan media sosial sebagai pemicu terjadinya pemerkosaan. Mengingat internet merupakan media tak berbatas dan semua kembali ke penggunanya. 

Dalam konteks pemberantasan konten berbau pornografi misalnya. Gatot menyebut sedikitnya dalam satu menit ada 28 ribu hingga 30 ribu laman atau halaman baru yang berbau pornografi. "Jadi kalau dibasmi satu tumbuh seratus," ujar Gatot.

Perkenalan di media sosial yang berujung pada tindak kejahatan pemerkosaan makin marak. Kasus terakhir adalah NR, 16 tahun, yang diperkosa oleh sembilan orang. Kejadiannya bermula dari perkenalan dengan salah satu pelaku di Facebook dan berakhir dengan kopi darat di kawasan Cijantung, Jakarta Timur. 

Di sebuah gubuk yang berada di kebun singkong dekat Lapangan Turna Cijantung, NR diperkosa oleh rekan-rekan Beni Ardi pada Sabtu 9 Maret 2013.



ADITYA BUDIMAN
=========== ===========

Formasi Belajar dengan Piket Absensi 21 22 23 24 25




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.