Sabtu, 27 Oktober 2012

Pengertian dan Fungsi BIOS

Gambar 42. BIOS

BIOS merupakan singkatan dari Basic Input Output System. BIOS merupakan sebuah program atau software antarmuka tingkat rendah yang berfungsi mengendalikan atau mengontrol perangkat keras yang terpasang pada komputer. BIOS disimpan atau ditanamkan di ROM ( Read Only Memory ).

Setiap Motherboard memiliki yang namanya BIOS, dan bila BIOS ini rusak maka kemungkinan besar motherboard tidak dapat digunakan kembali ( kecuali BIOS di install ulang atau di upgrade ). Karena BIOS ditanamkan di ROM, maka kemungkinan kita hanya bisa merubah pengaturan yang telah ada, misalkan kita merubah besarnya memory yang digunakan untuk VGA yang berjenis onboard, atau mengubah waktu dan tanggal, serta mengubah settingan dasar lainnya. 

Namun yang paling sering dirubah dan perlu diketahui yaitu merubah urutan booting, dan mengecek ada tidaknya suatu komponen komputer yang kita pasang. Misalkan kita memasang harddisk di komputer kita, namun setelah kita cek di BIOS tidak ada harddisk maka kemungkinan harddisk tidak terpasang dengan benar, jadi BIOS ini sangat penting peranannya bagi jalannya sistem komputer.

Jika anda akan merubah setting BIOS, anda dapat melakukannya pada saat proses booting (menyalakan komputer), setiap BIOS memiliki cara masing masing untuk masuk ke dalam Menu BIOS nya, yang paling umum adalah menekan tombol del atau alt+f4. Lihat saja petunjuk yang keluar di layar monitor pertama kali komputer dinyalakan.

Istilah BIOS pertama kali muncul dalam sistem operasi CP/M, yang merupakan bagian dari CP/M yang dimuat pada saat proses booting dimulai yang berhadapan secara langsung dengan perangkat keras (beberapa mesin yang menjalankan CP/M memiliki boot loader sederhana dalam ROM). 

Kebanyakan versi DOS memiliki sebuah berkas yang disebut "IBMBIO.COM" (IBM PC-DOS) atau "IO.SYS" (MS-DOS) yang berfungsi sama seperti halnya CP/M disk BIOS.

Fungsi BIOS 
  1. Mengenali semua hardware / perangkat keras yang terpasang pada PC / Komputer.
  2. Inisialisai ( Penyalaan ), serta pengujian terhadap semua perangkat yang terpasang ( Dalam proses yang dikenal dengan istilah Power On Self Test - POST)
  3. Mengeksekusi MBR ( Master Boot Record ) yang berada pada sector pertama pada harddisk, yang berfungsi memanggil Sistem Operasi dan menjalankannya.
  4. Mengatur beberapa konfigurasi dasar dalam komputer (tanggal, waktu, konfigurasi media penyimpanan, konfigurasi proses booting/urutan booting, kinerja, serta kestabilan komputer)
  5. Membantu sistem operasi dan aplikasi dalam proses pengaturan perangkat keras dengan menggunakan BIOS Runtime Services.

Jenis BIOS yang saat ini sangat banyak digunakan adalah:
AWARD BIOS
AMI BIOS
Phoenix BIOS

Untuk masuk pada menu BIOS ada berbagai macam cara tergantung dari BIOS yang anda gunakan. Untuk Award BIOS dan AMI BIOS umumnya menggunakan tombol Delete pada saat pertama kali komputer di nyalakan.


Standard CMOS setup 

Screen termasuk parameter operasi dasar yang perlu untuk di-set agar system bekerja dg baik.
  • Date
  • Time 
  • Harddisk 
  • Drive A, drive B
  • Video 
  • Halt on
  • Memory


BIOS Feature Setup

BIOS features setup ini adalah tipikal yang umum untuk semua jenis PC. Item-item yang tersedia untuk memasuki konfigurasi data secara umum ditemui dalam layar ini adalah:

  • Virus Warning
  • CPU Internal Cache
  • External Cache
  • Quick Power On Self Test
  • Boot Sequence
  • Swap Floppy Device
  • Boot Up Floppy Seek
  • Floppy Disk Access Control
  • Boot Up Numlock status
  • Boot Up System Speed
  • Gate A20 Option
  • Typematic Rate Setting
  • Security Option
  • PS/2 Mouse Function Control
  • PCI/VGA Palette Snoop
  • OS Selector for DRAM > 64 MB
  • System/Video BIOS Shadow
  • HDD S.M.A.R.T Capability

Chipset Feature Setup berisi:
Auto Configuration
  • DRAM Speed Selection
  • System/Video BIOS Cacheable
  • 8/16 Bit I/O Recovery Time

Power Management
Disini anda dapat mematikan (“Disabled”) atau menyalakan seluruh pilihan untuk penghematan energi. Jika anda aktifkan anda dapat menggunakan dua konfigurasi yang sudah diberikan , yaitu : “Max Saving” dan “Min Saving” sedangkan pilihan “User Define” digunakan untuk melakukan konfigurasi Power Management secara manual dengan mengubah beberapa pilihan lain.

  • PM Control by APM
  • Video Off Method
  • Modem use IRQ
  • Doze/Stand By/Suspend Mode
  • HDD Power Down
  • Wake Up Event in Doze & Standby
  • Power Down & Resume Events
  • VGA-Active Monitor
  • CPU Fan Off in Suspend
  • Resume by Ring
  • IRQ 8 Clock event/IRQ 8 Break Suspend.

INTEGRATED PERIPHERALS
  • Block Mode
  • IDE PIO/UDMA
  • MODE PIO
  • PIO Mode
  • Mode DMA

PCI Slot IDE Second Chanel
Dengan ini channel kedua dari sebuah card EIDE di slot PCI dapat diaktifkan “Enabled” atau dimatikan “Disabled”.

  • On-Chip Primary/Secondary PCI IDE
  • Onboard PCI SCSI Chip
  • USB Controller
  • Onboard FDC Controller
  • Onboard Serial Port ½
  • UART2 Mode
  • Duplex Mode
  • Onboard Parallel Port
  • Parallel Port Mode
  • ECP Mode Use DMA
  • Parallel Port EPP Type

PNP/PCI Configuration
  • PNP OS Installed
  • Resources Controlled By
  • Reset Configuration Data
  • PCI IRQ Activated By
  • Slot x using INT#

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.