Gambar 383.X3 Teknologi OCR |
Optical character recognition atau OCR merupakan teknologi yang memiliki manfaat dalam dunia pengarsipan. Penggunaannya memiliki manfaat dalam mengubah foto dokumen atau hasil scan menjadi teks. Mengingat manfaatnya yang sangat besar tersebut, menarik untuk mengetahui sejarah OCR sehingga bisa berkembang menjadi canggih seperti sekarang, kan?
Sejarah OCR
Perkembangan OCR atau pengenalan karakter optis sudah sangat lama, sejak awal tahun 1900-an. Untuk mengetahui sejarah perkembangannya secara lebih lengkap, berikut ini adalah penjelasannya:
Tahun 1914
Tahun 1917
Pada 1913, fisikawan Irlandia bernama Edmund Fournier d’Albe menciptakan alat bernama optophone. Alat ini bekerja dengan mendeteksi huruf yang dicetak dan mengubahnya dalam output suara. Keberadaannya secara khusus bertujuan untuk membantu tuna netra.
Pada 1907, Mary Jameson mendemonstrasikan mesin optophone yang benar-benar bekerja. Mary yang merupakan seorang wanita buta berhasil membaca setiap huruf yang dicetak dengan kecepatan mencapai 1 kata per menit.
Tahun 1951
David Shepard menciptakan mesin yang sanggup mengenali 26 huruf alfabet. Dia menyebut mesin tersebut sebagai Gismo yang kemudian populer dengan nama Farrington Machine.
Tahun 1974
Kurzweil Technologies meluncurkan mesin yang disebut CCD flatbed scanner. Mesin ini adalah sistem yang pertama kali menggunakan teknologi omni-font OCR. Kemampuannya jauh lebih canggih dibandingkan mesin-mesin terdahulu, mampu mengenali segala jenis font.
Pihak Kurzweil Technologies memanfaatkan teknologi ini untuk membantu para tuna netra. Pada 1974, perusahaan mengeluarkan program komputer OCR dan ini menjadi langkah awal pemanfaatannya dalam dunia pengarsipan.
LexisNexis adalah pembeli pertama dan menggunakannya untuk mengubah dokumen legal yang mereka miliki menjadi bentuk digital.
Tahun 1992
Muncul Newton MessagePad pada 29 Mei 1992 yang mempunyai kemampuan dalam mengenali tulisan tangan. Produk ini memang gagal di pasaran, tetapi teknologinya sangat potensial.
Tahun 2006
Sejarah OCR berlanjut ketika Google mengakuisisi Tesseract yang merupakan sebuah software OCR. Setelah menjadi milik Google, Tesseract berkembang kian canggih, dipadukan dengan teknologi neural networks. Perpaduan tersebut menjadikannya mampu mengenali pola secara otomatis.
Sekarang
OCR saat ini sudah memiliki tingkat kecanggihan tinggi. Anda bisa menggunakannya untuk mengenali berbagai jenis pola tulisan. Selain itu, pemanfaatannya juga menjadi sarana penting dalam membantu transformasi digital bisnis.
Itulah sejarah OCR yang menarik untuk Anda ketahui. Kini, Anda pun bisa memanfaatkan OCR dengan praktis dan mudah.
Selanjutnya, Anda bisa memanfaatkan tool pendukung seperti inOffice Document Management System yang bisa membantu pengelolaan arsip digital jadi lebih efektif dan efisien. Silakan hubungi kami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.