Rabu, 20 Juni 2012

Metode Pembelajaran e-learning

Gambar 22. Web-Based Learning


Teknologi megalami kemajuan pesat di segala bidang termasuk di bidang pendidikan. Untuk itu metode pendidikan lama atau konvensional menjadi kurang efektif karena terbentur masalah ruang dan waktu. Maka dari itu metode e-learning menjadi solusinya. Apa sebenarnya e-learning itu? dan bagaimana penerapannya dalam dunia pendidikan?.

Secara definisi E-learning adalah semua yang mencakup pemanfaatan komputer dalam menunjang peningkatan kualitas pembelajaran, termasuk di dalamnya penggunaan mobile technologies seperti PDA dan MP3 players. 

Juga penggunaan teaching materials berbasis web dan hypermedia, multimedia CD-ROM atau web sites, forum diskusi, perangkat lunak kolaboratif, e-mail, blogs, wikis, computer aided assessment, animasi pendidikan, simulasi, permainan, perangkat lunak manajemen pembelajaran, electronic voting systems, dan lain-lain. 

Juga dapat berupa kombinasi dari penggunaan media yang berbeda [Thomas Toth, 2003; Athabasca University, Wikipedia].

Dapat disimpulkan bahwa E-learning adalah sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam prose belajar mengajar. Jadi teknologi informasi berperan besar di sini.


Sejarah E-learning
E-learning atau pembelajaran elektronik pertama kali diperkenalkan oleh universitas Illionis di Urbana-Champaign dengan menggunakan sistem instruksi berbasis komputer (computer-assisted instruktion) dan komputer bernama PLATO. 

Sejak saat itu, perkembangan e-learning berkembang sejalan dengan perkembangan dan kemajuan teknologi. Berikut perkembangan e-learning dari masa ke masa :

Tahun 1990 : 
Era CBT (Computer-Based Training) di mana mulai bermunculan aplikasi e-learning yang berjalan dalam PC standlone ataupun berbentuk kemasan CD-ROM. Isi materi dalam bentuk tulisan maupun multimedia (Video dan Audio) DALAM FORMAT mov, mpeg-1, atau avi.

Tahun 1994 : 
Seiring dengan diterimanya CBT oleh masyarakat sejak tahun 1994 CBT muncul dalam bentuk paket-paket yang lebih menarik dan diproduksi secara masal.

Tahun 1997 : 
LMS (Learning Management System). Seiring dengan perkembangan teknologi internet, masyarakat di dunia mulai terkoneksi dengan internet. Kebutuhan akan informasi yang dapat diperoleh dengan cepat mulai dirasakan sebagai kebutuhan mutlak dan jarak serta lokasi bukanlah halangan lagi. 

Dari sinilah muncul LMS. Perkembangan LMS yang makin pesat membuat pemikiran baru untuk mengatasi masalah interoperability antar LMS yang satu dengan lainnya secara standar. Bentuk standar yang muncul misalnya standar yang dikeluarkan oleh AICC (Airline Industry CBT Commettee), IMS, IEEE LOM, ARIADNE, dsb.

Tahun 1999 
sebagai tahun Aplikasi E-learning berbasis Web. Perkembangan LMS menuju aplikasi e-learning berbasis Web berkembang secara total, baik untuk pembelajar (learner) maupun administrasi belajar mengajarnya. 

LMS mulai digabungkan dengan situs-situs informasi, majalah dan surat kabar. Isinya juga semakin kaya dengan perpaduan multimedia, video streaming serta penampilan interaktif dalam berbagai pilihan format data yang lebih standar dan berukuran kecil.

Untuk menyampaikan pembelajaran nya, e-learning tidak harus selalu menggunakan internet. Banyak media -media lain yang dapat digunakan selain internet. Seperti intranet, cd, dvd, mp3, PDA dan lain-lain.. 

Penggunaan teknologi internet pada e-learning umumnya dengan pertimbangan memiliki jangkauan yang luas. Ada juga beberapa lembaga pendidikan dan perusahaan yang menggunakan jaringan intranet sebagai media e-learning sehingga biaya yang disiapkan relatif lebih murah.

Penggunaan metode belajar e learning di Indonesia mulai digunakan di beberapa di sekolah ataupun universitas yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia. 

Contoh universitas yang dominan memilih metode pembelajarane learning sebagai metode yang digunakan dalam proses belajar mengajar sehari-hari yaitu Universitas Terbuka (UT) yang berdomisili di Pamulang, Tangerang, Banten. 

Universitas Terbuka menggunakan metode ini karena memang konsep dari kampus ini adalah mahasiswa dapat belajar mandiri tanpa harus bertatap muka langsung dengan dosen yang bersangkutan sehingga sangat cocok dengan konsep e learning. 

Sedangkan konsep CD atau DVD sendiri biasanya bisa berisikan ebook sehingga siswa ataupun mahasiswa mendapatkan materi mereka tanpa harus membeli buku aslinya. Ebook tersebut nantinya akan berisi materi-materi yang sesuai dengan kurikulum siswa atau mahasiswa tersebut. 

Maka dengan adanyaebook bisa menghemat siswa dalam biaya pembelian buku-buku sekolah ataupun kuliah.

Metode pembelajaran e learning yang dilakukan di sekolah-sekolah ataupun universitas memiliki beberapa manfaat antara lain:
1. Menghemat biaya pendidikan (pembelian buku-buku sekolah/kuliah, alat tulis-menulis)
2. Siswa / mahasiswa memiliki waktu yang fleksibel dalam belajar
3. Dapat digunakan di seluruh penjuru Indonesia
4. Menghemat biaya perjalanan ke sekolah/kampus
5. Mendidik siswa/mahasiswa menjadi lebih mandiri dalam proses belajar mengajar

Perbedaan Pembelajaran Tradisional dengan e-learning yaitu kelas ‘tradisional’, guru dianggap sebagai orang yang serba tahu dan ditugaskan untuk menyalurkan ilmu pengetahuan kepada pelajarnya. Sedangkan di dalam pembelajaran ‘e-learning’ fokus utamanya adalah pelajar. 

Pelajar mandiri pada waktu tertentu dan bertanggung-jawab untuk pembelajarannya. Suasana pembelajaran ‘e-learning’ akan ‘memaksa’ pelajar memainkan peranan yang lebih aktif dalam pembelajarannya. 

Pelajar membuat perancangan dan mencari materi dengan usaha, dan inisiatif sendiri.
Keuntungan lain belajar dengan metode e-learning seperti menghemat waktu , mengenhemat biaya perjalanan, menghemat biaya pendidikan, menjangkau wilayah geograis yang luas dan melatih kemandirian para pelajar dalam mendapatkan ilmu pengetahuan.semoga metode pembelajaran ini menjadi solusi pendidikan di indonesia.

Sumber :teledoredu.com dan edufiesta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.