Kamis, 17 Januari 2013

Tizen, saatnya bangsa ini berbicara

Gambar 48. Android dan iOS

Android dan iOS saat ini mendominasi OS smartphone. Dalam dua atau tiga tahun kedepan, diprediksi raksasa baru Tizen, akan menantang dominasi duo OS tsb. Sistem operasi berbasis Linux ini diperkirakan datang lebih awal, setelah Samsung mengkonfirmasikan bahwa pihaknya akan meluncurkan beberapa perangkat berbasis Tizen tahun ini.

Tizen memiliki potensi membuat kewalahan duo pemimpin pasar. Saat ini, Android memegang sekitar 70% dari pasar OS smartphone, dan Apple iOS menggenggam sekitar 14%. Sisanya dinikmati oleh BB, Windows 8 dll.

Apabila Tizen diterima pasar secara baik, diperkirakan dengan cepat akan mengubah peta kekuasaan OS untuk smart device. Microsoft, Nokia dan Research In Motion sampai Apple akan menjadi perusahaan yang akan terpengaruh.

Apa itu Tizen ? Bermula dari kolaborasi Samsung dengan Perpustakaan Yayasan Pencerahan (EFL) selama bertahun-tahun dikenal sebagai LiMo, atau platform Linux untuk ponsel. Nama LiMo ini kemudian diubah menjadi Tizen tahun 2011 ketika Intel bergabung dengan proyek ini, dengan Sprint juga setuju untuk menjadi bagian dari asosiasi.

Proyek Tizen berada dalam Linux Foundation dan diatur oleh Kelompok Pengarah Teknis (TSG). TSG, yang dimotori oleh Intel dan Samsung, adalah badan pengambilan keputusan utama, dengan fokus pada pengembangan platform dan pengiriman, bersama dengan pembentukan kelompok kerja untuk mendukung perangkat vertikal.

Tizen menghadirkan open-source sistem operasi yang menawarkan pengalaman pengguna yang seragam di berbagai perangkat, mulai dari tablet, smartphone, smart TV, Car Navi, Digital camera sampai perakat hiburan keluarga seperti home theatre. Tizen 2.0 diharapkan akan dirilis bulan ini.

Mengapa Tizen menjadi pilihan ? Sama seperti Android, Tizen berbasis open source. Hal ini memberikan ruang kesempatan kepada siapapun untuk berpartisipasi dalam pembuatan aplikasi. Seperti pengalaman pada software open source lainnya, kans dibanjiri pengguna dan pengembang menjadi lebih besar.

Alasan kedua, belajar dari sejarah, kunci utama keberhasil Android dan iOS adalah ketersediaan aplikasi oleh para pengembang. Tizen menyediakan environment yang kuat dan fleksibel dengan memakai HTML5.

Sehingga, diperkirakan akan populer di kalangan developer. Alasan ketiga, berbeda dengan Android atau iOS, Tizen memungkinkan para pengembang membuat aplikasi lintas platform. Dari smartphone, tablet, smart TV sampai Car Navi.

Dengan cakupan perakat yang lebih luas tsb. akan memberikan banyak keuntungan bagi maker, developer sampai kepada pengguna. Baik pengguna maupun developer mendapat kemudahan berupa aplikasi secara "seamless" untuk berbagai perakat.

Alasan terakhir, sistem operasi ini memberikan operator Telco kemampuan untuk menawarkan layanan mereka sendiri dengan cara yang jauh lebih mudah. Dan, pada akhirnya, lebih menguntungkan daripada Android, yang saat ini membuat sulit bagi operator untuk melakukan hal yang sama.

Maka tidak mengherankan bahwa operator papan atas di seluruh dunia, seperti NTT DoCoMo, operator nirkabel terbesar di Jepang, Vodafone di Inggris, Sprint di USA, France Telecom dll. mendukung proyek Tizen ini.

Harapan Smart device seperti smartphone dan tablet, dengan cepat mendominasi dunia. Kehadirannya telah membunuh berbagai perakat. MP3 player, voice recorder, digital kamera, video game, PDA, digital reader, GPS portable dll. adalah sederet "contoh soal" perakat yang menuju liang kubur setelah kehadiran smartphone.

Tidak mengherankan pasar perakat smartphone dan aplikasinya tumbuh menjadi sekitar USD 300 milyar di tahun lalu. Melihat arah perkembangan teknologi dan peluang pasar diatas, serta berbagai kemudahan yang diberikan Tizen, ada baiknya para praktisi Indonesia, khususnya para pengembang aplikasi, memanfaatkan kesempatan emas ini.

Untuk sisi perakat, seperti Android, Tizen menjadi pilihan yang sempurna. Walaupun hanya sekedar berupa merek, diperkirakan merek lokal yang dijalankan dengan OS Tizen akan menjamur.

Untuk aplikasi, HTML5 yang kompetibel dengan berbagai browser, diperkirakan lebih "ramah" bagi para pengembang aplikasi di Indonesia. Apalagi setelah kita melihat kenyataan bahwa sulitnya mencari pengembang OS seperti Android, iOS atau BB di negeri ini. Harapan saya, dengan kehadiran Tizen ini, saatnya bangsa kita untuk berbicara !!!

=========

Formasi Belajar dengan Piket 
Absensi 36 37 38 39 40




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.