Gambar 58. Tinta Printer |
Tinta adalah cairan yang berisikan bermacam pigmen dan atau celupan yang digunakan untuk mewarnai bidang atau untuk menghasilkan suatu gambar, teks ataupun sebuah desain.
Tinta juga digunakan untuk mengambar dan atu menulis menggunakan pena, kuas atau quill
(semacam kuas berbulu lembut). Tinta yang lebih kental dalam bentuk
pasta digunakan secara luas pada penerbitan dan percetakan litografis
(sebuah metode pencetakan menggunakan pelat yang memiliki permukaan yang
sangat halus)
Tinta
merupakan sebuah media yang sangat kompleks, berisikan pelarut, pigmen,
celupan, resin dan pelumas, sollubilizer (semacam senyawa yang
membentuk ion-ion polimer polar dengan resin tahan air), surfaktan
(yaitu unsur basah yang menurunkan tekanan permukaan dari sebuah cairan,
memungkinkan penyebaran yang mudah, surfaktan juga menurunkan tekanan
antar permukaan antara dua cairan), materi-materi partikuler, pemijar,
dan material-material lainnya.
Komponen-komponen tinta tersebut
menjalankan banyak fungsi: pembawa tinta, pewarna, dan dan bahan-bahan
addiktiv lainnya digunakan untuk mengatur aliran, ketebalan dan rupa
tinta ketika kering.
JENIS-JENIS TINTA
Gambar di atas adalah sebuah garis dari sebuah pena cair, diperbesar 50x.Bermacam jenis tinta terkini termasuk tinta Mesir, bermacam celupan
natural yang terbuat dari bahan metal, kulit ataupun bagian luar yang
menutupi kacang-kacangan atau bebijian, dan makhluk-makhluk laut seperti
cumi-cumi (tinta dari bahan ikan cumi-cumi disebut sepia).
Tinta India
berwarna hitam dan berasal dari Asia. Tinta serpihan besi (tinta hitam
keunguan yang terbuat dari besi dan tannin yang berasal dari sumber
tetumbuhan) dulu digunakan oleh banyak pelukis kuno.
Tinta walnut (sejenis buah kenari) diperkirakan juga pernah digunakan para pelukis kuno, meski tidak ada bukti tentang hal ini. Tinta walnut, jika ini pernah digunakan maka akan memburam dengan cepat dan karenanya tidaklah sesuai.
Tinta Pigmen
Tinta
pigmen adalah tinta yang mengandung unsur-unsur lain yang memperkuat
peresapan dari pigmen pada permukaan dan menghindarkan tinta dari
terhapus oleh gesekan mekanis. Material-material ini biasanya berkaitan
sebagai resin (dalam tinta berbahan celupan) atau unsur pengikat (dalam
tinta berbahan dasar air).
Dikarenakan tinta berpigmen berada di permukaan kertas, tidak ada
tinta yang diperlukan untuk membuat intensitas warna sebagaimana tinta
berbasis pelarut.
Tinta berpigmen juga ditengarai lebih tahan ketika
tercuci, karenanya tinta-tinta jenis ini sangat disarankan untuk
penggunaan permanen. Tinta-tinta jenis jel selalu tahan hapus dan
seringkali sangat disarankan sekali bahkan oleh mereka yang biasa
membuat pemalsuan dokumen.
Ukuran partikel dari pigmen adalah hal yang penting untuk keawetan
dalam larutan tinta. Kualitas seperti corak, jenuh, terang atau cahaya
merupakan bagian dari tinta, dan bervariasi tergantung asal dan jenis
pigmen tersebut.
Celupan Celupan Dalam Tinta
Tinta berbasis celupan umumnya lebih kuat dari pada tinta berbasis
pigmen dan dapat menghasilkan lebih banyak warna dari sebuah kepadatan
yang dihasilkan per unit massa.
Akan tetapi, dikarenakan celupan mudah
larut dalam tahap cair, tinta-tinta ini memiliki kecenderungan membasahi
kertas, jadi tidak efisien dan juga berpotensi melunturkan
tepian-tepian sebuah gambar dan kurang berkualitas ketika tercetak.
Untuk menghindari masalah ini, tinta berbasis celupan ini dibuat
dengan pelarut yang cepat kering atau digunakan metode pencetakan cepat
kering, seperti menghembuskan udara panas begitu usai pencetakan.
Metode-metode
lain termasuk pengeleman kertas dan pelapisan kertas secara khusus.
Yang terakhir biasanya sesuai pada tinta yang digunakan di lingkungan
non –industri (yang harus terkontrol emisi dan limbah racunnya), seperti
tinta printer-printer inkjet.
Teknik yang lain menyertakan pelapisan
(coating) kertas dengan pelapisan yang terisi. Jika celupan mengandung
isi yang berlawanan, maka tinta akan tertarik dan tertahan oleh lapisan
ini, sementara zat pelarut membasahi kertas.
Selulosa, materi bahan
kertas, secara alami sudah terisi, dan sebuah komposisi yang memadukan
antara celupan dan permukaan kertas, akan membantu daya simpan pada
bagian permukaan. Seperti komposisi yang umum digunakan pada printing
ink-jet yaitu polyvinyl pyrrolidone.
Keunggulan lain sistem tinta berbasis celupan adalah molekul celupan
berinteraksi secara kimia dengan unsur-unsur tinta lainnya.
Ini berarti
bahwa tinta-tinta ini dapat lebih menguntungan dibanding tinta berpigmen
dari pencahayan optikal dan unsur-unsur penguat warna yang dirancang
untuk meningkatkan intensitas dan rupa celupan.
Dikarenakan celupan
mendapatkan warna dari interaksi elektron dalam molekul mereka, cara
elektron bergerak diperkirakan oleh isi dan luas delokalisasi elektron
dalam bahan tinta lainnya. Warna tinta muncul sebagai akibat dari energi
cahaya yang jatuhpada celupan.
Dengan demikian, jika sebuah pencahayaan
optikal atau penguat warna menyerap energi cahaya dan memancarkannya
melaui atau di dalam celupan, maka tampilan rupa akan berubah,
sebagaimana berubahnya spektrum cahaya yang pantulkan kepada pencahayaan
optikal atau penguat warna yang menyerapnya.
Kelemahan dari tinta
berbasis celupan adalah mudah pudar, khususnya ketika diekspos terhadap
radiasi ultraviolet seperti pada cahaya matahari.
Sebuah pengembangan terkini terhadap tinta berbasis celupan adalah
celupan yang bereaksi dengan selulosa untuk mewarnai kertas secara
permanen. Tinta-tinta semacam itu tidak dpengaruhi oleh air, alkohol dan
pelarut lainnya.
Dengan demikian, penggunaan tinta-tinta berbasis
celupan itu direkomendasikan untuk menghindarkan gambar menjadi gelap
yang mendatangkan hilangnya signature seperti check washing
adalah proses penghapusan secara detail sebuah cek agar memungkinkan
penulisan ulang, biasanya untuk tujuan kejahatan seperti penarikan gelap
dari sebuah rekening bank korban).
Jenis tinta semacam ini sekarang
lebih sering ditawarkan untuk penggunaan tinta-tinta cair. Pabrik paling
terkenal pembuat tinta ini adalah Noodler.
SEJARAH TINTA
Kurang lebih 5000 tahun yang lalu, sebuah tinta untuk menghitamkan
permukaan yang timbul dari sebuah gambar dan tulisan-tulisan yang
terpahat di batu dikembangkan di China. Tinta permulaan ini merupakan
campuran antara jelaga dari asap kayu cemara, lampu minyak dan jelatin dari kulit binatang serta darah yang dibekukan.
Tinta yang awal digunakan di India pada akhir abad keempat SM disebut masi, adalah campuran dari beberapa komponen kimia. Dokumen India yang tertulis dengan tinta pada Kharosthi
(sejenis naskah kuno India) telah tergali di Turkistan Cina (sekarang
Xinjiang).
Praktek penulisan dengan tinta dan ujung yang lancip telah
umum digunakan di India selatan. Beberapa jain sutra (naskah
religi india kuno) India disusun dengan tinta. Di India, karbon hitam
yang merupakan asal diproduksinya tinta India dihasilkan dari pembakaran
tulang, aspal, pitch, dan substansi-substansi lainnya.
Pada romawi kuno, atramentum-lah yang dipergunakan. Di sebuah artikel
pada Chirtisn science Monitor, Sharon J. Hutington menjelaskan sejarah
tinta lainnya: “Sekitar 1.600 tahun lalu, resep tinta yang terkenal
dibuat.
Resep itu digunakan selama beberapa abad. ‘garam” besi, seperti
asam fero (terbuat dari beri yang dilumuri dengan asam sulfur), dicampur
dengan tannin dari galnut (mereka tumbuh di pepohonan) dan sebuah
penebal. Ketika pertama kali dicelupkan pada kertas, tinta ini akan
berwarna hitam kebiru-biruan. Lama-kelamaan warna dari tinta ini akan
menjadi coklat redup.
PENGGUNAAN TINTA MODERN
Hingga beberapa tahun kemudian, para konsumen menaruh sedikit
perhatian terhadap tinta daripada isi ulang untuk pena-pena mereka.
Pena-pena cair menjadi hal yang baru sebagai mana pena ballpoint (pena
berbola) yang mudah tersedia di pasaran.
Pengenalan komputer-komputer
rumahan mengarahkan kepada pencetakan rumahan. Hari ini, di beberapa
negera berkembang, sangatlah jarang ditemukan tempat atau bisnis yang
tidak mempunyai printer.
Sebagai
hasilnya, membeli tinta dalam bentuk cartridge (tangki tinta) sekali
lagi menjadi bagian dari hari-hari pengalaman belanja, sepertimembeli
botol tinta lima puluh tahun yang silam.
Tempat-tempat Refill (isi ulang) tinta untuk cartridge tinta
ada di mana-mana, perusahaan percetakan resmi juga demikian. Para
pelanggan dapat mengurangi biaya pencetakan dengan mengunakan jasa isi
ulang dari sebuah perusahaan refill, atau membeli produk OEM (sertaan
pabrik) daripada mengisi ulang.
TINTA DAN ASPEK KESEHATAN
Ada sebuah kesalahpahaman bahwa tinta tidaklah membahayakn meski
tertelan. Sekali terminum tinta dapat membayakan kesehatan seseorang.
Beberapa tinta, seperti yag digunakan di printer-printer, bahkan yang
berada di pena-pena kita dapat berbahaya.
Meksi tak menyebabkan
kematian, kontak yang salah dapat menyebabkan efek seperti sakit kepala
luar biasa, iritasi kulit, dan kerusakan sistem syaraf.
Efek-efek ini
dapat disebabkan oleh larutan atau pigmen utama seperti p-Anisidine,
yang digunakan dalam proses pembuatan warna dan cahaya tinta. Pusat
Pengendalian Racun menyatakan bahwa konsumsi tinta berapapun mesti
dilaporkan ke rumah sakit terdekat atau pusat kendali racun.
Sumber :
http://masbadar.com/tinta-sejarah-bahan-dan-kandungan-kimianya/