Tampilkan postingan dengan label Wawasan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Wawasan. Tampilkan semua postingan

Rabu, 10 Oktober 2012

Manfaat K3 Menggunakan Komputer

Gambar 36. Posisi Duduk
Depan Komputer

1. Prinsip K3
Manfaat K3 tidak hanya saat bekerja di lapangan tetapi juga dapat bermanfaat bagi pekerja kantoran. Seperti halnya prinsip K3 adalah agar kita bekerja dengan aman dan sehat.
Oleh karena itu agar kesehatan kita tidak terganggu, maka dibutuhkan kenyamanan dalam bekerja seperti halnya pekerja kantor merasa nyaman bekerja saat menggunakan komputer.
Sebagai pekerja kantoran yang selalu bekerja menggunakan komputer, diperlukan kenyamanan dalam hal posisi duduk, posisi mata dan posisi tangan di keyboard. Kita akan membahas lebih detil kenyamanan bekerja dengan komputer ini.
a. Kenyamanan dalam posisi duduk
Saat kita duduk saat mengoperasikan komputer, diperlukan posisi yang baik dan benar seperti:
  • Tempat duduk yang ergonomis yang memiliki sandaran yang nyaman
  • Kursi dapat di atur tinggi rendahnya
  • Kursi dapat di putar atau dapat bergeser
b. Kenyamanan pada posisi mata
Posisi mata yang baik dan benar di depan komputer yaitu :
  • Posisi mata pada layar harus lurus
  • Posisi mata tidak terlalu tinggi/rendah
  • Layar yang digunakan sebaiknya layar yang low radiasi
  • Jangan menggunakan efek warna yang terlalu terang
  • Gunakan kaca anti radiasi
c. Kenyamanan posisi tangan di keyboard
Posisi tangan di keyboard yang baik dan benar yaitu :
  • Pilihlah tuts keyboard yang lembet
  • Gunakan jari sebanyak mungkin untuk mengetik
2. Akibat dari tidak melaksanakan K3
a. Pada posisi duduk :
  • Dapat menyebabkan kelelahan pada punggung
  • Keluhan nyeri
b. Pada posisi mata :
  • Dapat menyebabkan rabun
  • Leher cepat lelah
c. Posisi tangan di keyboard
  • Jari cepat lelah.
3. Memperagakan Posisi Duduk yang Baik dan Benar
Kursi yang kita gunakan tidak harus mahal, yang penting ada sandarannya, dan dapat di atur tinggi rendahnya.
Jika menggunakan komputer dalam jangka waktu yang terlalu lama istirahatlah sebentar/berdiri untuk meluruskan badan. Akibat bila duduk terlalu lama adalah punggung kekurangan oksigen sehingga menjadi nyeri.
4. Cara Menggunakan komputer dengan Mamatuhi K3
Komputer harus diletakkan di tempat aman, aman yang dimaksud :
  • Jauh dari jangkauan anak-anak
  • Jauh dari jangkauan api
  • Jauh dari jangkauan air
5. Langkah Penggunaan Komputer:
  • Memasangkan stop kontak
  • Hidupkan power
  • Tekan tombol on/off
  • Tunggu beberapa saat
  • Jika semua sudah siap komputer siap digunakan
6. Manfaat Penerapan K3
  • Kita dapat menggunakan komputer dengan baik
  • Kita mengetahui akibat dari K3
  • Komputer yang kita miliki tidak cepat rusak
  • Dapat mengetahui manfaat K3 dalam kehidupan kita
Dengan membaca dan memahami serta mengimplementasikan artikel manfaat K3 menggungunakan komputer ini, diharapkan Anda sebagai pekerja kantoran tetap menjadi pekerja yang sehat dan terhindari dari penyakit akibat kerja.

Sumber : http://agoenkp.blogspot.com/2011/11/kesehatan-keselamatan-kerja-komputer.html

Rabu, 04 Juli 2012

FBI akan Shutdown Server Bervirus DNSChanger

Gambar 27. DNS Changer Check Up

Pada tgl 9 Juli 2012 FBI akan "menutup" (shut down) server yg bervirus DNSChanger. Jika hal itu dilakukan, komputer yg bervirus DNSChanger tidak dapat mengakses internet - sehingga juga tidak dapat men-download antivirus.

Sebelum hal itu terjadi, silakan cek komputer Anda dengan cara mengklik alamat ini: http://www.dns-ok.us/

Kalau latar belakang gambar yg muncul berwarna Hijau, itu artinya komputer Anda tidak bervirus DNSChanger. Kalau berwarna Merah, artinya kena virus tsb.
Jika kena virus tsb, silakan download softwarenya di sini: http://www.dcwg.org/fix/

Minggu, 24 Juni 2012

Sabtu, 23 Juni 2012

Implementasi E-Learning di sekolah Tinjauan dari Fungsi, Manfaat, Tujuan, Jangkauan dan Jenis / Tipe E-Learning

Gambar 24. Implementasi E-Learning di sekolah

Pengantar E-Learning
Dunia Pendidikan telah mengalami kemajuan pesat seiring dengan kemajuan Teknologi Informasi. Akibatnya, metode pendidikan lama atau konvensional dirasakan menjadi kurang efektif karena terbentur masalah ruang dan waktu. Dan Teknologi Informasi menawarkan metode pendidikan baru yang dinamakan metode E-Learning.

Fungsi E-Learning
E-learning adalah semua yang mencakup pemanfaatan komputer dalam menunjang peningkatan kualitas pembelajaran, termasuk di dalamnya penggunaan mobile technologies seperti PDA dan MP3 players. Juga penggunaan teaching materials berbasis web dan hypermedia, multimedia CD-ROM atau web sites, forum diskusi, perangkat lunak kolaboratif, e-mail, blogs, wikis, computer aided assessment, animasi pendidikan, simulasi, permainan, perangkat lunak manajemen pembelajaran, electronic voting systems, dan lain-lain. Juga dapat berupa kombinasi dari penggunaan media yang berbeda [Thomas Toth, 2003; Athabasca University, Wikipedia].
Dapat disimpulkan bahwa E-learning adalah sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar.
Perbedaan Pembelajaran antara Metode Tradisional dan Metode E-Learning yaitu pada Metode Tradisional, seorang guru dianggap sebagai orang yang serba tahu dan ditugaskan untuk menyalurkan ilmu pengetahuannya kepada siswa atau mahasiswa.
Sedangkan pembelajaran pada Metode E-Learning seorang siswa atau mahasiswa dituntut untuk dapat mandiri pada waktu tertentu dan bertanggung-jawab untuk pembelajarannya. Suasana pembelajaran dengan Metode E-Learning akan ‘memaksa’ pelajar memainkan peranan yang lebih aktif dalam pembelajarannya. Pelajar membuat perancangan dan mencari materi dengan usaha, dan inisiatif sendiri.


Manfaat E-Learning
Metode pembelajaran e learning yang dilakukan di sekolah-sekolah ataupun universitas memiliki beberapa manfaat antara lain:
1.    Menghemat biaya pendidikan (pembelian buku-buku sekolah/kuliah, alat tulis-menulis)
2.    Siswa / mahasiswa memiliki waktu yang fleksibel dalam belajar
3.    Dapat digunakan di seluruh penjuru Indonesia
4.    Menghemat biaya perjalanan ke sekolah/kampus
5.    Mendidik siswa/mahasiswa menjadi lebih mandiri dalam proses belajar mengajar

Tujuan E-Learning
Penggunaan metode belajar e learning di Indonesia mulai digunakan di beberapa di sekolah ataupun universitas yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia. Tujuan pembelajaran E-Learning adalah :
1.    Siswa atau mahasiswa dapat belajar mandiri tanpa harus bertatap muka langsung dengan guru atau dosen yang bersangkutan
Contoh universitas yang memilih metode pembelajaran E-Learning sebagai metode yang digunakan dalam proses belajar mengajar sehari-hari yaitu Universitas Terbuka (UT) yang berdomisili di Pamulang, Tangerang, Banten.
2.    Siswa atau mahasiswa mendapatkan materi pembelajaran mereka tanpa harus membeli buku aslinya.
Materi pembelajaran mereka ada di dalam E-Book dan E-Book ada di dalam sebuah CD atau DVD. E-Book tersebut nantinya akan berisi materi-materi yang sesuai dengan kurikulum siswa atau mahasiswa tersebut. Maka dengan adanya ebook bisa menghemat siswa dalam biaya pembelian buku-buku sekolah ataupun kuliah.

Jangkauan E-Learning
1.    Pembelajaran Jarak Jauh.
E-Learning memungkinkan siswa atau mahasiswa menimba ilmu tanpa harus secara fisik menghadiri kelas. Siswa atau mahasiswa bisa berada di Semarang, sementara “Guru atau Dosen” dan pelajaran yang diikuti berada di tempat lain, di kota lain bahkan di negara lain. Interaksi bisa dijalankan secara on-line dan real-time ataupun secara off-line atau archieved.
Siswa atau mahasiswa belajar dari komputer di kantor ataupun di rumah dengan memanfaatkan koneksi jaringan lokal ataupun jaringan Internet ataupun menggunakan media CD/DVD yang telah disiapkan.
Materi belajar dikelola oleh sebuah pusat penyedia materi di kampus / universitas, atau perusahaan penyedia content tertentu. Siswa atau mahasiswa bisa mengatur sendiri waktu belajar, dan tempat darimana ia mengakses pelajaran.

2.    Pembelajaran dengan Perangkat Komputer
E-Learning disampaikan dengan memanfaatkan perangkat komputer. Pada umumnya perangkat dilengkapi perangkat  multimedia, dengan cd drive dan koneksi Internet ataupun Intranet lokal. Dengan memiliki komputer yang terkoneksi dengan intranet ataupun Internet, siswa atau mahasiswa dapat berpartisipasi dalam e-Learning.
Jumlah siswa atau mahasiswa yang bisa ikut berpartisipasi tidak dibatasi dengan kapasitas kelas. Materi pelajaran dapat diketengahkan dengan kualitas yang lebih standar dibandingkan kelas konvensional yang tergantung pada kondisi dari Guru atau Dosen.

3.    Pembelajaran Formal vs. Informal
E-Learning bisa mencakup pembelajaran secara formal maupun informal. E-Learning secara formal, misalnya adalah pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran dan tes yang telah diatur dan disusun berdasarkan jadwal yang telah disepakati pihak-pihak terkait (pengelola e-Learning dan siswa atau mahasiswa sendiri).
Pembelajaran seperti ini biasanya tingkat interaksinya tinggi dan diwajibkan oleh perusahaan pada karyawannya, atau pembelajaran jarak jauh yang dikelola oleh universitas dan perusahaan-perusahaan ( biasanya perusahan konsultan) yang memang bergerak di bidang penyediaan jasa e-Learning untuk umum. 
E-Learning bisa juga dilakukan secara informal dengan interaksi yang lebih sederhana, misalnya melalui sarana mailing list, e-newsletter atau website pribadi, organisasi dan perusahaan yang ingin mensosialisasikan jasa, program, pengetahuan atau keterampilan tertentu pada masyarakat luas (biasanya tanpa memungut biaya).

4.    Pembelajaran yang ditunjang oleh para ahli di bidang masing-masing.
Walaupun sepertinya e-Learning diberikan hanya melalui perangkat komputer,  e-Learning ternyata disiapkan, ditunjang, dikelola oleh tim yang terdiri dari para ahli di bidang masing-masing, yaitu:
a.    Subject Matter Expert (SME) atau narasumber dari pelatihan yang disampaikan
b.    Instructional Designer (ID), bertugas untuk secara sistematis mendesain materi dari SME menjadi materi e-Learning dengan memasukkan unsur metode pengajaran agar materi menjadi lebih interaktif, lebih mudah dan lebih menarik untuk dipelajari.
c.     Graphic Designer (GD), mengubah materi text menjadi bentuk grafis dengan gambar, warna, dan layout yang enak dipandang, efektif dan menarik untuk dipelajari
d.    Ahli bidang Learning Management System (LMS). Mengelola sistem di website yang mengatur lalulintas interaksi antara instruktur dengan siswa, antar siswa dengan siswa lainnya.
Di sini, siswa atau mahasiswa bisa melihat modul-modul yang ditawarkan, bisa mengambil tugas-tugas dan test-test yang harus dikerjakan, serta melihat jadwal diskusi secara maya dengan instruktur, narasumber lain, dan siswa atau mahasiswa lain. Melalui LMS ini, siswa juga bisa melihat nilai tugas dan test serta peringkatnya berdasarkan nilai (tugas ataupun test) yang diperoleh.

E-Learning tidak diberikan semata-mata oleh mesin, tetapi seperti juga pembelajaran secara konvensional di kelas, e-Learning ditunjang oleh para ahli di berbagai bidang terkait.

Jenis / Tipe E-Learning
1.    Sistem Instruksi Berbasis Komputer (computer-assisted instruction).
E-learning atau pembelajaran elektronik pertama kali diperkenalkan oleh universitas Illionis di Urbana-Champaign dengan menggunakan sistem instruksi berbasis komputer (computer-assisted instruction) dan komputer bernama PLATO. Sejak saat itu, perkembangan e-learning berkembang sejalan dengan perkembangan dan kemajuan teknologi.
2.    CBT (Computer-Based Training)
Tahun 1990 adalah era CBT (Computer-Based Training) di mana mulai bermunculan aplikasi e-learning yang berjalan dalam PC standlone ataupun berbentuk kemasan CD-ROM. Isi materi dalam bentuk tulisan maupun multimedia (Video dan Audio) DALAM FORMAT mov, mpeg-1, atau avi.
Seiring dengan diterimanya CBT oleh masyarakat sejak tahun 1994 CBT muncul dalam bentuk paket-paket yang lebih menarik dan diproduksi secara masal.
3.    LMS (Learning Management System)
Tahun 1997 adalah era LMS (Learning Management System). Seiring dengan perkembangan teknologi internet, masyarakat di dunia mulai terkoneksi dengan internet. Kebutuhan akan informasi yang dapat diperoleh dengan cepat mulai dirasakan sebagai kebutuhan mutlak dan jarak serta lokasi bukanlah halangan lagi. Dari sinilah muncul LMS.Perkembangan LMS yang makin pesat membuat pemikiran baru untuk mengatasi masalah interoperability antar LMS yang satu dengan lainnya secara standar.Bentuk standar yang muncul misalnya standar yang dikeluarkan oleh AICC (Airline Industry CBT Commettee), IMS, IEEE LOM, ARIADNE, dsb.
4.    Aplikasi E-learning berbasis Web
Tahun 1999 sebagai tahun Aplikasi E-learning berbasis Web. Perkembangan LMS menuju aplikasi e-learning berbasis Web berkembang secara total, baik untuk siswa atau mahasiswa (learner) maupun administrasi belajar mengajarnya.
LMS mulai digabungkan dengan situs-situs informasi, majalah dan surat kabar. Isinya juga semakin kaya dengan perpaduan multimedia, video streaming serta penampilan interaktif dalam berbagai pilihan format data yang lebih standar dan berukuran kecil.
Untuk menyampaikan pembelajarannya, E-Learning tidak harus selalu menggunakan internet. Banyak media -media lain yang dapat digunakan selain internet. Seperti intranet, cd, dvd, mp3, PDA dan lain-lain.
Penggunaan teknologi internet pada e-learning umumnya dengan pertimbangan memiliki jangkauan yang luas. Ada juga beberapa lembaga pendidikan dan perusahaan yang menggunakan jaringan intranet sebagai media e-learning sehingga biaya yang disiapkan relatif lebih murah.
Keuntungan lain belajar dengan metode e-learning seperti menghemat waktu , mengenhemat biaya perjalanan, menghemat biaya pendidikan, menjangkau wilayah geograis yang luas dan melatih kemandirian para pelajar dalam mendapatkan ilmu pengetahuan.semoga metode pembelajaran ini menjadi solusi pendidikan di indonesia.

Sumber :

Selasa, 19 Juni 2012

Pengertian E-Learning

Gambar 20 E-Learning

Sekilas perlu kita pahami ulang apa e-Learning itu sebenarnya. E-Learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dan/atau Internet. E-Learning memungkinkan pembelajar untuk belajar melalui komputer di tempat mereka masing-masing tanpa harus secara fisik pergi mengikuti pelajaran/perkuliahan di kelas.

E-Learning sering pula dipahami sebagai suatu bentuk pembelajaran berbasis web yang bisa diakses dari intranet di jaringan lokal atau internet.

Sebenarnya materi e-Learning tidak harus didistribusikan secara on-line baik melalui jaringan lokal maupun internet, distribusi secara off-line menggunakan media CD/DVD pun termasuk pola e-Learning.